Museum
Tropen merupakan museum yang menyimpan koleksi Hindia Belanda sebagai
awalnya. Barang-barang kuno yang berasal dari Indonesia, tersimpan rapi di
museum ini. Seperti Arca Sri Bharata Anusapati (raja kedua Kerajaan Singosari),
De Kris van Knaud (keris milik Paku Alam V yang dihadiahkan kepada Charles
Knaud), Pustaha (buku pendeta dari Batak), serta ribuan koleksi tekstil
Indonesia. Wayne Modest, Kepala Urusan Museum Tropen mengatakan bahwa
koleksi Indonesia adalah koleksi yang sangat bernilai untuk museumnya. Hal ini menegaskan bahwa barang-barang koleksi tersebut tidak mungkin
diserahkan kembali ke Indonesia walaupun Museum Tropen akan ditutup.
Penutupan
layanan Perpustakaan Tropen memberikan dampak yang luar biasa untuk 900 ribu
buku koleksi perpustakaan ini. Hans van Hartevelt, Direktur Perpustakaan
Koninklijk Instituut voor de Tropen sempat khawatir tentang nasib buku-buku
tersebut. Namun kekhawatiran tersebut hilang karena Bilbliotheca
Alexandria (Perpustakaan Aleksandria) di Mesir siap menampung buku-buku
tersebut. Sebelumnya, sebanyak 400 ribu buku telah diambil oleh
Rijksuniversiteit van Leiden (Universitas Leiden). Beberapa koleksi juga telah
disebar ke banyak universitas dan institut, termasuk Indonesia. Indonesia
sendiri mendapat hibah sebanyak 13 ribu buku dari Perpustakaan Tropen.
sayang banget yah sudah ditutup
ReplyDeleteElever Media Indonesia