Wednesday, May 10, 2017

Fast and Furious 8 : Neraka bagi Mobil Mewah

Bulan April lalu, bioskop Indonesia didatangi film action terbaru dari Universal Pictures, seri kedelapan dari rangkaian film The Fast and The Furious, The Fate of the Furious atau yang lebih kita kenal sebagai Fast and Furious 8. The Fast and The Furious adalah rangkaian film yang menceritakan tentang petualangan Dominic Toretto (Vin Diesel) dan tim balap liarnya. Dari menjadi kriminal, buronan, hingga status buronannya dihapus. Dari New York, Dubai, London, Tokyo dan banyak tempat yang sudah mereka kunjungi, hanya untuk "menghancurkan" mobil mewah. Petualangan kali ini mereka berada di Havana, Rusia dan New York menghadapi seorang musuh baru.

   SPOILER ALERT!

Kalau berbicara tentang Fast and Furious, gambaran tentang mobil mewah selalu muncul, dengan Dom, Brian, Letty, Tej, Han dan Roman duduk di belakang kemudi. Namun, selain Han yang sudah meninggalkan seri sejak Furious 7, Brian juga ikut ditiadakan dalam seri kedelapan. Seperti yang kita ketahui bahwa pemeran Brian O'Conner yaitu Paul Walker telah meninggal dunia dalam kecelakaan maut Tahun 2013 silam saat Furious 7 mendekati proses akhir produksi. Dalam seri kedelapan ini, Brian berserta istri dan anaknya (Mia dan Jack) diceritakan telah pensiun dari balapan dan menjalani hidup damai di suatu tempat. Bahkan Letty melarang timnya menghubungi Brian dan Mia saat mereka kehilangan sosok pemimpin karena pengkhianatan Dom.

Beberapa hal yang di luar dugaan muncul di seri ini, yaitu munculnya musuh baru bernama Chiper yang ternyata dalang di balik peristiwa Fast & Furious 6 dan Furious 7; kenyataan bahwa Dom mempunyai anak dari Elena; kembalinya Owen Shaw yang diduga telah meninggal dalam ledakan rumah sakit di Furious 7; serta adanya sosok Helen Millen sebagai ibu dari Deckard dan Owen Shaw.

Pemandangan "penghancuran" mobil dalam seri The Fast and The Furious adalah hal yang wajar sekaligus menarik. Banyak adegan yang dilakukan Dom dan teman-temannya dalam rangka "menghancurkan" mobil, seperti sengaja bertabrakan, sengaja bersenggolan, atau sengaja menjatuhkan diri dari tebing tinggi. Nah... dalam seri kedelapan ini, ada adegan dimana Chiper men"zombie"kan banyak mobil hanya untuk menghentikan satu mobil yang berisi kode nuklir milik Rusia. Puluhan mobil yang berada di jalanan, "jalan sendiri" dan saling bertabrakan. Bahkan semua mobil dalam satu gedung parkir, terjun bebas bak hujan yang berakhir ringsek serta meledak.

Chipper sebagai otak dari seri keenam dan ketujuh yang muncul di seri kedelapan, diceritakan berhasil kabur dari pengejaran Dom dan kawan-kawan. Hal ini menandakan bahwa The Fast and The Furious masih akan berlanjut ke seri selanjutnya. Suguhan mobil-mobil mewah yang hancur masih bisa kita nikmati di seri kesembilan nantinya.

Dalam The Fate of The Furious ini, ada beberapa scene yang berhasil membuat kaori meneteskan air mata. Satu, saat Dom pertama kali melihat anaknya dari balik kaca anti peluru. Dua, saat Letty bertemu dengan Dom dan memintanya untuk jujur. Tiga, saat Dom harus melihat Elena dibunuh oleh Chiper. Sebenarnya banyak adegan yang menguras emosi dalam film ini, tapi karena didampingi dengan aksi brutal kebut-kebutan, air mata jadi susah untuk mengalir.

Aaah kaori bingung mau nulis apa lagi. Lama nggak ngeblog jadi lupa tata bahasa blogging. Jadi, untuk sekarang cukup sekian cerita tentang The Fate of The Furious. Lain kesempatan, kaori akan menulisnya lebih lengkap.

1 comment: