Perpustakaan, Jendela Dunia di Ambang Jendela!

Perpustakaan adalah sebuah tempat yang berisi buku-buku. Biasanya ada di tempat-tempat khusus seperti sekolah, kampus, kantor, dan lain sebagainya. Tujuan awal dibangun sebuah perpustakaan adalah sebagai tempat dimana buku-buku dan dokumen-dokumen disimpan. Yang biasanya akan disusun secara rapi dan teratur dalam rak-rak tertentu yang diurutkan berdasarkan jenis bukunya. Suasana perpustakaan biasanya sangat tenang karena pengunjung hanya memfokuskan diri untuk membaca buku tanpa banyak bicara. Bahkan kadang, berbicara di dalam perpustakaan adalah suatu hal yang dilarang, kecuali di beberapa tempat seperti ruang diskusi.

Perpustakaan di era globalisasi mengalami beberapa perubahan dalam konsep dan fasilitas untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi. Penambahan komputer, buku dalam bentuk digital dan sistem pencarian buku secara optimal menggunakan komputer. Selain untuk mempermudah dalam pemeliharaan, hal ini juga dimaksudkan agar pengunjung yang datang ke perpustakaan meningkat.

Konsep awal perpustakaan yang merupakan sebuah tempat dimana kita bisa menemukan segala jenis buku, sekarang berubah menjadi sebuah tempat dimana kita bisa membaca, berdiskusi, menjelajah internet, atau sekedar duduk dan berbincang dengan teman. Fasilitas internet atau wifi juga menjadi andalan perpustakaan untuk menarik pengunjung. Bahkan perpustakaan kini lebih banyak menyediakan meja dan kursi agar pengunjung bisa duduk dan menikmati fasilitas internet daripada menambah rak-rak untuk buku-buku baru.

Karena perubahan inilah, gambaran awal perpustakaan yaitu dimana orang-orang pintar dan rajin berkumpul, berubah menjadi sebuah tempat umum untuk sekedar bercengkrama dan berdiskusi. Dengan berkembangnya teknologi dan maraknya buku-buku diluncurkan dalam bentuk ebook membuat buku-buku baru jarang diterbitkan. Dan karena hal ini juga, beberapa buku menjadi terbengkalai atau bahkan tidak tersentuh.

Namun bukan berarti peminat buku menjadi hilang. Masih banyak orang-orang yang lebih menyukai buku dalam bentuk fisik yang bisa dipegang daripada ebook yang bisa mereka simpan di gadget masing-masing. Karena itu, buku tetap menjadi sebuah salah satu sumber ilmu yang tidak akan terhapus waktu.