Wednesday, June 3, 2015

Hanya Sekilas Tentang Naruto



Ada yang tidak tahu Naruto? Pasti tahu kan? Ya Naruto, ninja yang bercita-cita menjadi Hokage. Naruto adalah anime Jepang yang bercerita tentang ninja. Walau bukan seorang penggemar anime pun pasti tahu dengan sosok Naruto. Cerita kali ini adalah sedikit ulasan tentang Naruto berhubung manganya sudah mencapai ending. Tapi kita akan mengulas Naruto dari sisi manganya, bukan dari sisi animenya, karena beberapa episode dalam animenya tidak ada dalam manga. Atau biasa di sebut dengan spoiler atau filler. Yaitu cerita sampingan untuk menyesuaikan episode anime dengan manga yang keluar.

Oke, kita mulai dari awal mula manga Naruto. Diceritakan tentang seorang anak kecil, tentu dia adalah Naruto yang selalu berbuat onar di desanya. Uzumaki Naruto. Semua keonaran itu dia lakukan untuk menarik perhatian orang-orang yang menghindarinya. Kenapa dihindari? Karena semua orang tahu, ada siluman rubah ekor 9 yang disebut Kyuubi tersegel di dalam tubuh Naruto.
Semua orang di Konoha memandang Naruto sebagai seorang monster. Hidup sendiri sejak dia dilahirkan, hanya Hokage Ketiga yang mencurahkan kasih sayangnya ke Naruto seperti cucunya sendiri.

Tuesday, June 2, 2015

AKB48 - Sukses Perlu Perjuangan


Nggak ada ide buat nyerpen atau yang lainnya. Jadi baca aja ini ya *smile
Kali ini, saya mau bicara tentang AKB48. Tau apa itu? Hhhhhmm ada yang tau, ada yang nggak. Tapi kalau JKT48 tau, kan? Naaah AKB48 itu kakaknya JKT48. Idol grup 48 pertama sekaligus cikal bakal 48 grup lainnya.Kenapa saya mau bicarain AKB48? Yang pasti karena saya fansnya. Yang kedua, karena apa yang bakal saya ceritain bisa bikin kita sadar bahwa kesuksesan itu tidak datang tiba-tiba.
Mari kita mulai sekilas tentang AKB48. Audisi pertama tahun 2004, menghasilkan 22 remaja dengan bakat terpendam yang digembleng untuk memenuhi kriteria dari Yasushi Akimoto (Aki-P) sebagai idola yang bisa ditemui setiap hari.

Monday, June 1, 2015

I Love You

Senja kemerahan menggantung di batas cakrawala. Debur ombak menghantarkan angin semilir menelusuri tubuhku. Segerombolan burung camar terbang rendah di kejauhan. Aku berdiri tak jauh dari bibir pantai. Kaki tak beralasku bergesekan dengan pasir putih dan menimbulkan suara gemerisik lirih. Ku sipitkan mata untuk menangkap pemandangan yang terbentang di depanku. Mataku tak bisa lepas dari sesosok manusia yang hanya terlihat siluetnya karena cahaya matahari di belakangnya. Tapi hanya melihat siluetnya pun, aku dengan pasti tahu siapa dia. Sembilan belas tahun hidup berdekatan sudah cukup bagiku untuk mengetahui seluk beluknya.